Minggu, 20 Agustus 2017

Syeikh Specialist Hospital

Selalu ada hal yang bisa kita jadikan pelajaran atau bahkan mungkin kenangan manis saat kita telah jauh meninggalkan masa ini, jika kita tak menganggap kesulitan yg kita alami itu sebagai beban hidup..

Seperti pengalaman unik pergi antar teman berobat ke RS Syeikh Specialist, Khartoum,  yang letak nya tak berapa jauh dari kos2an tempat kami tinggal. 

Ceritanya salah satu teman sholihah saya sudah sejak 3 hari lalu mengalami demam tinggi, disertai sakit kepala mengcengkram (sett dah kek iklan obat 😆) . Puncaknya malam kemarin teman saya ini merintih kesakitan, dan memang ketika saya dekati, demamnya datang lagi dan bahkan lebih dahsyat dr sblmnya. 

Teringat tetangga kamar di kosan saya ini seorang dokter (tau gegara pernah rumpi di kamarnya 😋),  saya langsung ketuk pintu kamarnya dan bercerita tnt apa yg di alami teman saya ini. Dengan baik hati dia pun ('ajka namanya)  memberi resep berupa suntikan penurun demam dan tentunya bantu menyuntikkannya.  Ajka ini kemudian merekomendasikan utk mmbawa teman saya esok harinya ke RS terdekat agar bisa di diagnosa lewat pemeriksaan darah di lab.  Setelah berdiskusi akhirnya kita memutuskan utk pergi ke "SYEIKH SPECIALIST HOSPITAL" .

RS SYEIKH SPECIALIST HOSPITAL
Untuk menuju ke rs ini kami naik 'reksyah' seharga 15 pound sudan, bukan harga yg mahal kalau d banding kita harus jalan kaki 😁.
RS ini terletak di jalan Ebed Khatem,  dekat daerah lafa juba Khartoum Sudan. RS sederhana, namun menurut saya cukup mahal hahaha. Maklum belum tau bandingan harganya dengan RS lain.
Mahal memang,  untuk pendaftaran saja kita sudah di mintai 80pound sudan. 

Lalu setelah itu tanpa menunggu kami pun di arahkan ke ruang dokter utk berkonsultasi.  
Setelah bercerita pada dokter tentang apa yg di alami teman saya,  dokter mengarahkan kami agar teman saya ini diperiksa darah di lab yang letaknya tidak jauh dari ruang dokter ini. Kami pun harus membayar lagi utk pemeriksaan lab ini sebesar 100pound sudan. 

Setelah check darah di lab,  petugas lab bilang kalau hasilnya bisa diambil satu setengah jam kemudian.  Tapi,  tak sampai pun satu setengah jam, dengan baiknya petugas lab mencari dan menghampiri kami untuk memberikan hasil lab, yg harus kami konsultasikan kembali dengan dokter. 

Berdasarkan hasil lab,  dokter mendiagnosa bahwa teman saya ini terkena anemia alias kekurangan sel darah merah 😱😢.



Dokter pun lalu memberikan resep obat yg harus d konsumsi teman saya secara rutin selama 3bulan, dan obat2 lainnya.

Satu hal yang unik, dan menjadi tantangan kami ketika pergi ke tempat krusial sperti ini itu adalah bahasa.  Entah karena rasa nasionalisme orang2 sudan ini tinggi entah apa,  semua org dsni selalunya menggunakan bahasa darijiy (bahasa sudan). Bahasa ini yg berkali kali membuat kami gagal paham hahaha.  Sampai kami memaksa para petugas termasuk dokter utk berbicara pada kami dgn bahasa arab fushah. Yaa walaupun mereka terbata2 disertai senyuman ketika berbicara Fusha.  Ya alhamdulillah finally kami tau apa yg harus kami lakukan utk merawat teman kami.
Sembuh yaa haan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar